Setelah diliburkan tiga bulan akibat wabah Corona, 268 Santri Pemalang yang terdiri dari santri lama dan baru berangkat mondok ke PP. Lirboyo Kediri. Pemberangkatan dari Gedung PCNU Pemalang ke Lirboyo tersebut dihadiri oleh pengurus PCNU Pemalang dan HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) Pemalang pada pukul 21.00 WIB, Minggu 5 Juli 2020.
Sebelum berangkat, para santri dan wali santri melaksanakan istighotsah dan doa Bersama yang dipimpim oleh KH. Fuad selaku ketua HIMASAL. Dan setelah Ketua PCNU Pemalang, KH. Mukhlasin, memberikan arahan kepada para santri dan wali santri tentang pentingnya memondokkan anak di pondok yang berafiliasi dengan Jam’iyyah NU.
“Saya juga mengingatkan kepada wali santri untuk bertirakat, usaha orang tua berpengaruh terhadap kesuksesan anaknya dalam menuntut ilmu di pondok,” katanya.
KH. Mukhlasin (ketua PCNU Pemalang) saat memberikan arahan kepada santri dan wali santri Lirboyo setelah Istighotsah dan doa bersama. |
Pemberangkatan ini sesuai instruksi dari pengasuh pondok pesantren Lirboyo tentang jadwal dan tata cara pemberangkatan santri. Jadwal berangkat santri Lirboyo asal Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan tanggal 5 Juli 2020. Dan tata cara santri kembali ke pondok diantaranya harus ikut dengan rombongan daerah, sebelumnya harus karantina mandiri 14 hari di rumah, hanya diperbolehkan membawa barang bawaan satu tas dan satu kardus dan wajib mengikuti arahan arahan panitia rombongan daerah.
Hal ini dibenarkan oleh Hanif, santri lama Lirboyo asal Randudongkal Pemalang yang juga ikut rombongan mengungkapkan perasaan senangnya berangkat mondok lagi setelah libur lama karena Corona.
“Iya alhamdulillah berangkat mondok lagi, tidak apa-apa patuhi protokol kesehatan dari rumah. toh ini kan instruksi dari masyayikh (pengasuh) langsung dan juga buat kebaikan bersama”, ungkapnya.
Perlu diketahui, PP. Lirboyo adalah salah satu pesantren terbesar di Indonesia dengan 27.000 santri. Pesantren yang terletak di kota Kediri ini berdiri pada tahun 1910 M yang diprakarsai oleh KH. Abdul Karim. Pesantren Lirboyo menjelma sebagai pesantren yang banyak diminati oleh masyarakat karena system pengajarannya menggunakan kitab-kitab kuning yang muktabar dan dikarang oleh ulama-ulama salaf berakidah Islam ahlussunah wal Jamaah.
Berita Terkait: BADKO TPQ Pemalang Gelar Musda Ke-VI
Jaringan alumni Lirboyo pun sudah banyak yang mengabdi di masyarakat, mulai dari berkiprah di pemerintahan pusat sampai berkiprah di masyarakat pedesaan. Tiap kabupaten atau kota di Indonesia mempunyai perkumpulan alumni Lirboyo dengan nama HIMASAL. Alumni-alumni Lirboyo yang masyhur diantaranya (alm) KH. Maimun Zubair, KH. Said Aqil Siradj dan KH. Musthofa Bisri. Sekarang Lirboyo diasuh oleh generasi ketiga atau cucu-cucu KH. Abdul Karim, diantaranya adalah KH. M. Anwar Manshur, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, KH. Zamzami Mahrus dan KH. An’im Falahudin Mahrus.