Pojok Pantura | PojokPantura.Com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Istilah Makar memiliki tiga arti. Pertama, akal busuk atau tipu muslihat. Kedua perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang. Ketiga, perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintahan yang sah. Dalam tulisan ini, setidaknya akan dibahas dua perbuatan makar (tipu muslihat dan usaha pembunuhan) yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu, yakni kaum Tsamud terhadap nabi Sholih AS dan kaum kafir Quraisy terhadap nabi Muhammad SAW. Peristiwa makar dan adzab akibat makar tersebut terjadi pada hari Sabtu.
Sebenarnya seluruh hari yang diciptakan Allah untuk makhluknya mengandung hikmah dan keberkahan sendiri-sendiri. Namun fakta sejarah memang mengatakan bahwa hari Sabtu adalah hari yang terdapat banyak tipu muslihat atau makar terhadap utusan-utusan Allah SWT. Rasulullah SAW pun sedari dulu memperingatkan umat Islam bahwa perbuatan tipu muslihat atau makar kebanyakan terjadi di hari Sabtu.
Makar Atau Usaha Pembunuhan Terhadap Rasulullah
Anas bin Malik meriwayatkan sebuah hadist bahwa “Rasulullah ditanya tentang hari yang (berjumlah) tujuh. Kemudian beliau bersabda, hari Sabtu adalah hari (tempatnya) tipu daya dan muslihat. Para sahabat bertanya, kenapa begitu ya Rasulullah? Beliau bersabda, orang-orang Quraisy telah melakukan tipu daya di Daar al-Nadwah”.
Maksud dari hadist tersebut adalah pertemuan yang diadakan para pemimpin kafir Quraisy waktu itu di Daar al-Nadwah. Tempat itu berbentuk rumah yang lokasinya dekat dengan Ka’bah. Daar al-Nadwah memang berfungsi sebagai tempat berkumpul untuk bermusyawarah para pemimpin Quraisy untuk menghasilkan keputusan-keputusan penting dan strategis.
Salah satu musyawarah yang diadakan kala itu yakni berhubungan dengan upaya kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasulullah yang sudah mendapat banyak simpati dari penduduk Mekah. Mereka tidak ingin Islam tersebar secara massif di Mekah. Atas dasar itu, dalam musyawarah terdapat tiga pilihan untuk menghukum Rasulullah, yakni dipenjara, diusir atau dibunuh dengan cara beramai-ramai. Akhirnya opsi terakhir mereka sepakati.
Namun Allah Maha Mengetahui, Allah lalu memerintahkan malaikat Jibril datang membawa wahyu kepada Rasulullah dan menyampaikan perintah dari Allah agar Rasulullah dan para pengikutnya hijrah ke Madinah. Mendengar kabar tersebut, lantas Rasulullah memerintahkan para pengikutnya untuk hijrah ke Madinah terlebih dahulu. Tinggal tersisa Rasulullah, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Nama terakhir inilah yang disuruh Rasulullah untuk menggantikan posisi beliau di rumah agar kafir Quraisy mengira bahwa yang di rumah adalah Rasulullah pada saat peristiwa penyergapan itu terjadi. Strategi tersebut membuat Rasulullah dan Abu Bakar dapat hijrah tanpa diketahui oleh kafir Quraisy.
Pada akhirnya, rencana makar kaum kafir Quraisy Mekah yang disusun dari Daar al-Nadwah gagal karena hanya Allah yang khoirul maakirin (sebaik-baiknya dzat yang membalas tipu daya). Dalam surat al-Anfal ayat 30, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَ ۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya”.
Makar Atau Usaha Pembunuhan Terhadap Nabi Sholeh AS
Nabi sholeh AS berasal dari kaum Tsamud dan diutus Allah untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada mereka. Kamu Tsamud tergolong kaum yang makmur. Allah menganugerahkan mereka daerah yang subur dan hijau untuk bercocok tanam dan berternak. Alih-alih semua kenikmatan yang mereka rasakan itu membuat mereka mengikuti ajaran tauhid yang dibawa nabi Sholeh AS, mereka malah sombong, durhaka dengan membunuh unta milik nabi Sholeh yang sekaligus sebagai mukjizat dari Allah dan malah menantang ketika nabi Sholeh mengajak mereka.
Sebagian kecil beriman dan mengikuti seruan nabi Soleh dan sebagian besar menolak alias tetap dalam kemusyrikannya yakni tetap menyembah berhala. Bahkan ketika nabi shaleh mengancam untuk mendatangkan azab Allah mereka malah menantang nabi sholih untuk mendatangkannya. Tepatnya di kota Hijr, yaitu kota dimana kaum Tsamud bertempat terdapat sembilan laki-laki yang selalu berbuat onar dan kemaksiatan serta tidak pernah melakukan kebaikan. Mereka merencanakan untuk membunuh nabi shaleh dan keluarganya secara sembunyi-sembunyi. Kisah tersebut tertulis dalam surat an Naml ayat 49-52. Allah SWT berfirman:
قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (49) وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (50) فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ (51) فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
(49) “Mereka berkata: “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar”. (50) “Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. (51) Maka perhatikanlah betapa Sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. (52) Maka Itulah rumah-rumah mereka dalam Keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.”
Usaha yang dirancang membunuh nabi Sholeh tidak terealisasi karena Allah maha mengetahui maka Allah langsung menghancurkan kaum Tsamud. Dalam sebagian kitab diterangkan, tanda-tanda akan datang adzabnya Allah kepada kaum Tsamud adalah pada hari pertama wajah-wajah mereka berubah menjadi merah, hari kedua berubah menjadi kuning, hari ketiga berupa menjadi hitam dan hari terakhir yakni bertepatan hari Sabtu, setelah waktu Ashar mereka dihancurkan dengan sekali bentakan dari malaikat Jibril yang meluluhlantakan kaum Tsamud.
Sebelum adzab itu datang nabi Sholeh beserta orang-orang yang beriman diperintahkan Allah untuk pergi dari kota itu menuju daerah lain. Namun sesampainya di daerah tersebut nabi sholeh AS wafat, sehingga daerah tersebut dinamakan hadhramaut. Nabi sholeh AS wafat dalam usia 280 tahun.