Setelah sempat tertunda keberangkatannya, 579 santri asal Tegal berangkat ke Pondok Pesantren Al- Falah Ploso Kediri. Umi Azizah selaku Bupati Tegal langsung melepas secara resmi hari ini, Senin, 24 Agustus 2020.
Penundaan keberangkatan ini dikarenakan ponpes Al-Falah Ploso baru membolehkan santri di luar kabupaten Kediri masuk pondok. Meski sudah diberi izin, para santri al-Falah Ploso sebelum menuju pondok diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Salah satunya yakni, wajib menjalani Rappid Test di daerah asal.
Pemkab Tegal, kata Umi, sudah memfasilitasi Ratusan santri asal Kabupaten Tegal ini menjalani rapid test secara gratis.
"Alhamdulillah kami bisa membantu mencarikan solusi untuk para santri yang akan berangkat ke Ploso", ujarnya.
Dalam acara pelepasan itu, Umi juga mengingatkan kepada para santri selama di perjalanan dan saat proses belajar di pondok diharapkan selalu menjaga pola hidup sehat dan bersih, khususnya di masa pandemi saat ini.
"Selamat belajar, jaga nama baik Kabupaten Tegal dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ingat, kebersihan adalah sebagian dari iman", jelas Umi.
Sementara itu, Ketua Ikatan Mutakharrijin Al Falah Ploso (IMAP) Tegal Fauzan Khanafi mengatakan, jumlah santri asal Kabupaten Tegal yang sempat tertunda keberangkat ke Kediri sebanyak 579 anak.
Ia juga menambahkan sebelum berangkat, mereka telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Tidak hanya itu, mereka juga menjalani rapid test.
"Hasilnya nonreaktif semua. Dan sekarang bisa berangkat semua", ujar dia.
Perlu diketahui, Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri adalah salah satu pondok terbesar di Jawa timur. Pendiri pondok Al-Falah adalah KH. Ahmad Djazuli Utsman. Jajaran pengasuhnya sekarang diantaranya KH. Zainudin Djazuli, KH. Nurul Huda Djazuli dan Gus Kautsar.