Pengurs Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Tegal dirikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama. Pada hari Minggu 6 September 2020 kemarin telah dilaksanakan peletakan batu pertama pendirian ponpes yang diawali dengan mujahadah berupa istighotsah untuk kesuksesan program ini.
Ponpes NU yang rencananya di bawah naungan langsung PCNU kota tegal ini berada di lingkungan SMA NU kota Tegal. Acara pagi itu dihadiri oleh jajaran Forkopimda termasuk Wali Kota Tegal Dedy Yon Spriyono, Rois Syuriah PBNU KH. Subchan Makmun, PWNU Jawa Tengah KH. Solahudin Masruri, Jajaran Pengurus PCNU Kota Tegal, Badan Otonom NU, Ketua MUI Kota Tegal KH. Abu Chaer Annur, Habib Thohir Al Kaff, para kyai, santri dan hadirin lainnya.
Abdal Hakim Tohari selaku Ketua PCNU Kota Tegal mengungkapkan kronologi pendirian ponpes NU itu dilandasi oleh kehidupan organisasi NU. Lahir dan berkembangnya NU berasal dari pesantren. Maka pesantren harus terus diperkuat untuk menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlu as-Sunnah Wa al-Jama’ah.
“Maka sudah seharusnya PCNU Kota Tegal memiliki ponpes yang dimiliki secara organisasi, dikelola dan dikembangkan sebagai motor penggerak pewaris Aswaja”, ungkap Abdal Hakim.
Lanjut Abdal Hakim, ia juga menjelaskan tahap awal pendirian ponpes NU akan membangun 3 unit gedung. 2 unit gedung untuk asrama santri dan tempat belajar mengaji. Adapun 1 unit bangunan lainnya akan diperuntukan sebagai aula serba guna. Pendirian ponpes itu diperkirakan menelan biaya Rp 5,5 milliar.
"Pembangunan ponpes ini direncanakan menelan biaya sebesar Rp5,5 milliar", tuturnya.
Perlu diketahui, Sebenarnya banyak sekali PCNU se-Indonesia yang mempunyai gagasan untuk mendirikan pondok pesantren. Tetapi baru PCNU kota Tegal sedang dalam tahap awal mendirikan pondok pesantren. Artinya PCNU kota Tegal yang pertama merealisasikan program ini.
Menurut data Kementerian Agama pada awal tahun 2020, total jumlah pondok pesantren di Indonesia adalah 28.194. Dengan jumlah santri sebanyak 18 juta yang terdiri dari santri mukim dan non mukim. Dari jumlah total pondok pesantren sebanyak itu pendiriannya belum ada dari rahim organisasi NU setingkat PCNU. Semuanya dari Yayasan atau perseorangan (kyai atau ulama’).
Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono mengapresiasi program pendirian ponpes NU. Maka dari itu, ia juga berharap sinergi dari berbagai komponen khususnya dari warga nahdliyin kota Tegal untuk bersama menuntaskan program ini.
“Banyak pondok pesantren di Indonesia akan tetapi milik pengurus NU, kader NU, para Kyai NU," ucapnya.
“Kita harus ikhtiar. Mari rapatkan barisan gotong royong membangun pondok pesantren Nahdlatul ulama”, pinta Dedy Yon.