Pojok Pantura | PojokPantura.Com - Jika kalian hanya tahu di Brebes ada telor asin, bawang dan tol Brexit, maka dapat dipastikan, kalian termasuk golongan orang-orang yang kudet (kurang update) dan mainnya kurang jauh. Betapa tidak begitu, ada berbagai sector di Brebes yang kalian tak tahu. Salah satunya yakni sector pariwisatanya.
Perlu kalian ketahui, ada banyak sekali tempat-tempat wisata yang bergenre keindahan alam tersebar di kabupaten Brebes. Selain waduk malahayu, curug cantel dan putri serta argo wisata kebun teh kali gua yang sudah kadung tenar, ternyata ada satu tempat wisata yang begitu indah untuk dinikmati suasana dan pemandangannya. Wisata itu adalah bukit Baper.
Di zaman ini, berwisata selain motifnya untuk refresing, menghilangkan kejenuhan dan mencari suasana baru, sekarang banyak orang berwisata yang mempunyai motif untuk eksistensinya di social media. Makanya orang-orang sekarang memiliki kecenderungan berwisata sesekali untuk menyetok foto untuk menguploudnya ke sosmed secara periodic. Kalau kalian memiliki kecenderungan ini, saya rekomendasikan bukit Baper untuk destinasi wisata kalian.
Kondisi Dan Lokasi Bukit Baper
Jangan Ge-er dulu, nama Baper itu bukan singkatan dari “Bawa Perasaan”, tetapi “Batursari Permai” atau “Batursari Perkemahan”. Sesuai namanya, bukit Baper berlokasi di desa Batursari kecamatan Sirampog kabupaten Brebes.
Bukit Baper itu sendiri berada diketinggian 1.499 di atas permukaan laut (mdpl) yang memungkinkan para wisatawan melihat pemandangan alam khas perbukitan yang alami dan menyejukkan yang mengelilinginya. Luasnya sekitar 1 hektar ini membuat bukit Baper memiliki berbagai fasilitas dan spot yang mendukung dan tentunya menyenangkan.
Jika kalian berniat berkunjung ke bukit Baper, maka kalian harus membawa smartphone. Selain tentunya untuk berfoto ria, smartphone ini juga dapat menuntun kalian ke lokasi dengan aplikasi google mapsnya. Bukit Baper berjarak 56 km dari alun-alun Brebes dengan jarak tempuh sekitar 1 jam 20 menitan. Namun jika kalian berwisata ke Guci kemudian ingin sekalian mampir ke Bukit Baper ataupun sebaliknya, maka pilihan kalian tepat. Karena kedua lokasi objek wisata ini hanya berjarak 13 km dengan kira-kira jarak tempuh hanya 30 menit.
Fasilitas
Para pengelola dalam hal ini adalah oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), bersama dengan Perhutani membikin beberapa fasilitas yang dapat mengeksploitasi keindahan alam khas perbukitan dan memanjakan para wisatawan. Di antara Fasilitas itu sebagai berikut:
1. Spot Foto
Jangan khawatir untuk antri dan berdesakan. Karena disana sudah disediakan beberapa gardu pandang untuk dijejaki. Ketika kalian berada di gardu pandang, otomatis kalian dapat menikmati pemandangan alam yang eksotik, seperti jalan di bawah yang berkelok-kelok khas pegunungan, ladang dan sawah warga, hijaunya perbukitan sekitar dan awan sejuk yang terasa sejajar dengan kalian. Maka siapkanlah kamera dan pose terbaikmu.
Spot-spot foto lainnya pun tak kalah bagusnya untuk dijadikan background foto. Baik foto bersama pasangan, keluarga ataupun foto sendiri yang difotokan oleh wisatawan lain.
2. Gazebo
Wisatawan yang lelah berfoto ria dan menikmati pemandangan, maka gazebo-gazebo inilah tempat terbaik selanjutnya untuk melepas Lelah dan menghilangkan peluh. Banyak makanan dan minuman yang dijajakan disana yang dapat dinikmati.
3. Camping Ground
Tak perlu mendaki gunung yang tinggi untuk merasakan sensasi camping. Karena di bukit Baper kalian juga bisa camping disana. Jadi kalian bisa membawa alat camping sendiri dan bermalam disana menimati bintang-bintang di langit yang super indah.
4. Fasilitas Lain
Fasilitas penunjang lain seperti toilet dan tempat parkir yang luas.
Tiket Masuk | Rp. 6000/orang |
Parkir Kendaraan | Rp. 2.000/unit |
Dampak Positif
Masyarakat sekarang, khususnya kaum milenial cenderung memilih tempat wisata yang bernuansa alam. Selain alasan biayanya yang murah, wisata bernuansa alam ini sangat instagramable. Karena kaum milenial juga senang menunjukan eksistensinya di social media. Maka tak heran jika di beberapa daerah mulai banyak tempat-tempat, terutama di perbukitan yang digarap untuk dijadikan tempat wisata yang bernuansa alam.
Tempat-tempat wisata alam yang istagramable memang keberadaanya cukup membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, seperti halnya dari sisi pendapatan ekonomi. Selain itu dampak positif lainnya yakni mengurangi dampak perambahan hutan, dengan mengajak warga sekitar untuk menjaga lingkungan.
Jika kondisi lingkungan bisa terjaga dengan baik, maka akan memberikan dampak baik bagi masyarkat. Seperti halnya membuka lapangan perkerjaan di sekitar lokasi wisata, salah satunya di Bukit Baper ini. Masyarakat juga dapat memanfaatkan wilayah sekitar wisata itu sebagai ladang pertanian. Harapannya selain nantinya bisa menambah hasil panen, juga bisa dibuat agro wisata.