Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-10 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah selesai digelar pada pagi tadi tanggal 27 November 2020. Salah satu agenda yang digelar mulai tanggal 25 November 2020 kemarin ialah memilih ketua umum dan jajaran kepengurusan baru periode 2020-2025.
Sebagai agenda pamungkas yang dilaksanakan pagi dini hari (27/11), tim formatur munas MUI berjumlah 17 orang yang dipimpin oleh KH. Ma’ruf Amin selaku ketua umum periode 2015-2020 memilih KH. Miftachul Akhyar sebagai ketua umum MUI periode 2020-2025.
"Suasananya sangat cair, tidak alot, sehingga alhamdulillah pertemuan menghasilkan keputusan Dewan Pengurus Harian dan Dewan Pertimbangan. Hasilnya tidak boleh diganggu gugat,” jelas KH. Ma’ruf Amin yang juga menjabat sebagai Wapres RI.
Tak hanya menggantikannya di MUI, Pengasuh PP. Miftachussunah Surabaya ini juga menggantikan KH. Ma’ruf Amin sebagai Rais ‘Aam di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah KH. Ma’ruf Amin terpilih sebagai wakil presiden RI 2019-2024.
Tim formatur juga menggunakan asas kualifikasi dan keterwakilan untuk menetapkan nama-nama ulama, akademisi, ahli dan professional untuk mengisi structural kepengurusan MUI periode 2020-2025. Terlihat dalam rilis daftar struktural, banyak nama-nama baru yang masuk dan tak sedikit orang-orang yang tak masuk lagi dalam jajaran structural MUI.
Baca Juga: Kembali Memfitnah NU, Sugi Nur Ditangkap dan Akan Dijerat Pasal Berlapis
Diketahui nama-nama seperti Yusuf Martak, Din Syamsudin, Tengku Zulkarnain, Bachtiar Natsir sebagai pengurus lama yang terdepak dari kepengurusan MUI yang baru ini. Sementara itu, sejumlah nama tokoh nasional juga masuk dalam jajaran struktur kepengurusan MUI yang baru, beberapa di antaranya mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan, dua mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva dan Jimly Ashsiddiqie.