PojokPantura.Com - Dalam sebuah koferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden pada (16/12) kemarin, Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia menegaskan bahwa dirinya orang pertama kali akan disuntik vaksin.
Hal ini ia lakukan agar masyarakat percaya bahwa vaksin ini aman. Selain itu juga orang yang disuntik vaksin, sistem imunnya akan kebal terhadap virus corona sehingga tidak ada lagi yang terpapar pandemic tersebut.
"Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," kata Jokowi.
Setelah dirinya, nanti sekitar 70 persen atau sekitar 182 juta penduduk Indonesia akan diwajibkan pula disuntik vaksin, terutama tenaga kesehatan.
"Minimal kurang lebih 67 persen, 70 persen penduduk harus divaksin. Artinya, 182 juta yang harus divaksin," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa 30 persen sisanya yakni anak di bawah umur 18 tahun tidak akan diberivaksin. Hal itu karena kisaran umur tersebut belum ada uji klinis vaksinnya. Dan hitungan persenan penduduk itu nantinya yakni per RW (Rukun Warga).
"RW yang lain juga sudah divaksin 70 persen, 30 persen ini tidak divaksin sudah aman, karena itu ingin mengacu pada yang namanya herd immunity. Tapi ini harus dan ini selalu saya sampaikan pentingnya vaksin untuk di situ," ungkap Jokowi.
Pemerintah tetapkan vaksin gratis
Dalam kesempatan sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan menggratiskan vaksin covid-19 untuk warga Indonesia. Keputusan ini diambil karena mendengar masukan dari berbagai pihak terkait dan juga masyarakat.
"Dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali. Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," tegasnya.
Ia pun mengaku bahwa sudah memerintahkan kepada Menteri Keuangan, kementerian/Lembaga terkait, dan pemerintah daerah untuk mendahulukan program vaksinasi di tahun 2021 mendatang.
sebelumnya memutuskan untuk menggratiskan vaksin virus corona untuk masyarakat. Ia menginstruksikan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi tahun depan. Seperti merealokasi anggaran untuk memadainya vaksin untuk masyarakat tanpa bayar.
Baca Juga: Masih Sumbang Kasus Covid-19 Tertinggi, DKI Jakarta Umumkan Perpanjang PSBB Transisi
Diketahui, 1,2 juta dosis vaksin produksi dari Sinovac sudah sampai di Indonesia pada 6 Desember 2020 kemarin. Sekarang sedang pada fase ke-3 uji klinis di Bandung. Pengiriman selanjutnya akan dilangsungkan secara bertahap terus menerus sampai 70 persen penduduk Indonesia telah divaksin.