Ketika hari pernikahanmu, ketahuilah wahai mempelai perempuan, bahwa telah ada sosok laki-laki yang bersedia menanggung semua yang ada padamu. Dari yang sebelumnya ditanggung oleh orang tuamu dengan begitu baik. Engkau harus sadar bahwa lelaki yang ada di sampingmu sekarang akan jadi imammu dalam segala hal.
Walaupun belum kenal lebih dekat, tapi engkau sudah setuju membangun rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah bersamanya ke depan. Jadi engkau harus lebih bijak dan dewasa hidup bersama suamimu. Terima semua hal yang ada padanya, kelebihan dan kekurangannya. Sebab, tiap manusia pun pasti memiliki keduanya. Maka engkau tak perlu merisaukannya jika ada yang tak sesuai dengan kehendakmu.
Bermusyawarahlah ketika mengambil keputusan bersama suamimu dan patuhlah kepadanya sebagaimana engkau taat kepada kedua orang tuamu sebelumnya. Sebab, suamimu-lah sebagai orang pertama yang menanggung konsekuensi atas setiap hal di rumah tangga kalian. Oleh karenannya, perhatikan 10 pesan ini untukmu jadikan bekal pernikahan dan rumah tanggamu selamanya. 10 pesan itu ialah sebagai berikut:
- Tingkatkan ketaatanmu kepada Allah lewat taatmu pada suamimu. Jikalau hubungan seorang hamba dengan Allah baik, niscaya Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia, terutama pasangan hidupnya.
- Perhatikan baik-baik pandangan. Berusahalah supaya pandangannya tidak melihat sesuatu yang buruk pada dirimu agar kasih sayangnya tidak berpaling darimu. Jadilah di setiap hari sebagai pengantin baru. Dampingi suamimu dengan kecantikan dan harum mempesona spesial hanya untuknya. Suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, siapakah istri yang terbaik?”. Nabi menjawab, “Seorang istri yang suaminya senantiasa tentram hati saat memandangnya. Yang mentaati arahan suaminya dalam kebaikan. Yang tidak menyelisihi apapun yang kurang disukai suaminya” . (HR. Ahmad, Nasa’i, Hakim dengan sanad shahih)
- Kelemahlembutan seorang wanita adalah mutiara terindah pada dirinya. Jauhkan sikap tinggi hati, hindari mengangkat suara di hadapan suami. Santun kata dan tutur bicara yang halus justru akan membuat hati suami luluh di balik ketegasannya.
- Peliharalah keindahan sifat malu dan berterima kasihlah mengenang berbagai kebaikannya. Dukunglah baktinya kepada kedua orang tua dan keluarganya. Sungguh, Nabi pernah mengabarkan bahwa kebanyakan penduduk neraka adalah para wanita yang kufur (mengingkari) kebaikan-kebaikan suami.
- Jauhilah berbagi cerita duka penuh sendu atau dinamika keluarga kepada siapapun, kecuali seizin suami. Dapur rumah tangga bukanlah konsumsi publik yang beredar laris manis menjadi buah bibir yang berujung petaka. Ingat, “tak ada gading yang tak retak”. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya semua urusannya menjadi lebih mudah.
- Hormatilah kepemimpinan sang suami sebagai kepala keluarga. Bilamana ia tengah emosi atau tidak nyaman hati karenamu, maka padamkanlah hatinya dengan meminta maaf dan mengalah. Buat ia nyaman hatinya hingga bahagia kembali. Insya Allah begitupun nanti sebaliknya.
- Didiklah putra-putri suamimu dengan pendidikan Islam yang terindah. Sungguh, engkau adalah madrasah pertama bagi mereka. Oleh karenanya, bekali dirimu dengan ilmu-ilmu keislaman yang memadai. Di tambah, kasih sayangilah putra-putrimu sampai begitu dekat hingga mereka tak sadar dididik keislaman olehmu dengan penuh kelembutan.
- Janganlah sekali-kali meminta perpisahan kepada suami tanpa sebab yang dibenarkan syariat Islam. Karena hal itu akan menghalangimu masuk ke dalam surga Allah.
- Terbukalah kepada suami, berkomunikasilah dengan baik dan bijak. Ajaklah ia untuk menyelesaikan setiap problemtika dengan hati sejuk dalam petunjuk apa yang disyariatkan Islam.
- Hadapilah ujian hidup dalam keluarga dengan cahaya ilmu Allah dan kesabaran. Bersimpuh kepada Allah memanjatkan doa kehadirat-Nya adalah senjata setiap hamba di setiap saat dan di setiap tempat.
Baca Juga: 10 Pesan Untuk Mempelai Pria yang Akan Melangsungkan Pernikahan
Ketika pesan-pesan di atas engkau jalani dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan, maka engkau berhak menerima apa yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadist, beliau bersabda, “Apabila seorang wanita menegakkan shalat lima waktu, menjalankan puasa, menjaga kehormatan serta mentaati suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, “masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang engkau suka” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)